Baiklah, ini dia artikel yang Anda minta.

**”That’s F*cking Illegal!

“: Pro Bereaksi atas Kemenangan Jun Yong Park yang Kacau dan Penuh Pelanggaran di UFC Baku**BAKU, AZERBAIJAN – UFC Baku menyajikan tontonan yang jauh dari kata mulus, dengan pertarungan antara Jun Yong Park dan Ismael Naurdiev menjadi sorotan utama karena alasan yang kurang ideal.

Pertarungan kelas menengah ini seharusnya menjadi ajang unjuk gigi bagi kedua petarung, namun justru berubah menjadi kekacauan yang dipenuhi pelanggaran, kontroversi, dan akhirnya, kemenangan kontroversial bagi “The Iron Turtle” Jun Yong Park.

Sejak awal, tensi sudah terasa tinggi.

Naurdiev, dengan gaya striking eksplosifnya, mencoba mendikte tempo, sementara Park, dikenal dengan ketahanan dan grapplingnya yang ulet, berupaya membawa pertarungan ke ground.

Pertarungan berlangsung sengit, dengan kedua petarung saling bertukar pukulan dan tendangan.

Namun, momen krusial terjadi di ronde kedua.

Dalam sebuah scramble di dekat pagar oktagon, Naurdiev berada dalam posisi berlutut.

Di tengah kebingungan, Park melepaskan sebuah lutut yang jelas-jelas ilegal ke arah kepala Naurdiev yang sedang down.

Reaksi para profesional dan penonton langsung meledak.

“That’s f*cking illegal!

” teriak beberapa petarung melalui media sosial, mengekspresikan kekecewaan dan kebingungan mereka.

Beberapa yang lain mempertanyakan keputusan wasit untuk tidak langsung mendiskualifikasi Park.

Naurdiev terlihat terguncang dan membutuhkan waktu untuk pulih.

Wasit memberikan waktu istirahat dan mengurangi poin bagi Park, sebuah keputusan yang dianggap banyak orang terlalu ringan.

Pertarungan dilanjutkan, dan meskipun Naurdiev berusaha keras, ia tampak kehilangan momentum dan kepercayaan diri akibat pelanggaran tersebut.

Park pada akhirnya berhasil mendominasi sisa pertarungan, menggunakan grapplingnya untuk mengendalikan Naurdiev dan mengamankan kemenangan melalui keputusan angka mutlak (unanimous decision).

Namun, kemenangan tersebut terasa hambar.

**Analisis Subjektif dan Komentar Mendalam**Dari sudut pandang saya, pelanggaran Jun Yong Park sangat jelas dan merusak jalannya pertarungan.

Meskipun pengurangan poin adalah hukuman standar, dalam kasus ini, dampaknya pada Naurdiev sangat signifikan.

Ia kehilangan fokus, dan sulit untuk tidak merasa bahwa pelanggaran tersebut mengubah hasil pertarungan.

Pertanyaannya adalah, apakah wasit seharusnya mendiskualifikasi Park?

Banyak yang berpendapat demikian.

Pelanggaran yang disengaja atau ceroboh yang secara signifikan mempengaruhi kemampuan petarung untuk melanjutkan pertarungan sering kali berujung pada diskualifikasi.

Dalam kasus ini, argumen tersebut sangat kuat.

**Statistik Terperinci (Berdasarkan Catatan Pertarungan)**Meskipun statistik pertarungan menunjukkan bahwa Park mendominasi dalam hal takedown (5 takedown dari 10 percobaan) dan ground control, penting untuk diingat bahwa pelanggaran ilegal tersebut terjadi sebelum momentum benar-benar berpihak padanya.

**Sudut Pandang Pribadi**Sebagai jurnalis olahraga, saya selalu berusaha untuk bersikap objektif.

Namun, dalam kasus seperti ini, sulit untuk tidak merasa kecewa.

Pelanggaran seperti ini mencoreng integritas olahraga dan merugikan petarung yang jujur.

Saya berharap UFC akan mempertimbangkan kembali aturan dan penegakan hukum terkait pelanggaran ilegal untuk memastikan keadilan dan keselamatan bagi semua petarung.

Kemenangan Jun Yong Park di UFC Baku akan selalu dibayangi oleh kontroversi.

Sementara ia mungkin merayakan kemenangan, banyak yang merasa bahwa keadilan tidak ditegakkan sepenuhnya.

Pertarungan ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam olahraga yang brutal seperti MMA, aturan dan sportivitas harus dijunjung tinggi.