Kenyang Perut. Mungkinkah Perenang Tiongkok Makan 5 Kilo Makanan dalam Perjalanan Menuju Tes Doping yang Gagal?

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-20 Kategori: news

## Perut Kenyang atau Doping Tersembunyi?

Misteri Dibalik Tes Doping Positif Perenang TiongkokSkandal doping yang melibatkan 23 perenang Tiongkok terus bergulir bak bola panas, meninggalkan pertanyaan yang lebih banyak daripada jawaban.

Kasus ini kembali mencuat setelah Travis Tygart, Kepala Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA), memberikan kesaksian di hadapan Senat AS.

Pernyataan Tygart yang paling mencolok adalah bahwa para perenang Tiongkok tersebut harus mengonsumsi sekitar 5 kilogram makanan yang terkontaminasi untuk menghasilkan kadar *trimetazidine* (TMZ) seperti yang terdeteksi dalam sampel mereka.

Pernyataan ini bukan sekadar angka.

Bayangkan 5 kilogram makanan, setara dengan satu ekor ayam panggang utuh, dua porsi besar pasta, atau bahkan lima bungkus besar keripik kentang.

Pertanyaannya, mungkinkah para atlet elite, yang dietnya diawasi ketat oleh tim medis dan nutrisi, secara tidak sengaja mengonsumsi makanan sebanyak itu yang terkontaminasi TMZ?

TMZ sendiri bukanlah substansi baru dalam dunia doping.

Obat ini digunakan untuk meningkatkan aliran darah dan efisiensi jantung, memberikan keuntungan signifikan bagi atlet dalam olahraga ketahanan seperti renang.

Terdeteksinya TMZ dalam sampel para perenang Tiongkok ini tentu menimbulkan kecurigaan, apalagi mengingat skala kasus ini melibatkan puluhan atlet.

Penjelasan resmi dari pihak Tiongkok adalah bahwa TMZ masuk ke tubuh para atlet melalui kontaminasi makanan di hotel tempat mereka menginap.

Namun, penjelasan ini terasa kurang meyakinkan.

Memang, kontaminasi makanan bisa terjadi, namun kemungkinan kontaminasi massal yang mempengaruhi begitu banyak atlet secara bersamaan terasa sangat tidak mungkin.

Sebagai jurnalis olahraga, saya telah meliput berbagai kasus doping selama bertahun-tahun.

Pengalaman saya mengajarkan bahwa di balik setiap kasus doping, selalu ada lapisan kebohongan dan penyangkalan.

Jarang sekali atlet secara jujur mengakui kesalahan mereka.

Alasan di balik ini beragam, mulai dari tekanan untuk berprestasi, iming-iming hadiah besar, hingga tekanan dari tim dan negara.

Dalam kasus ini, beberapa pertanyaan mendasar masih belum terjawab.

Mengapa hanya 23 perenang yang terpengaruh?

Kenyang Perut. Mungkinkah Perenang Tiongkok Makan 5 Kilo Makanan dalam Perjalanan Menuju Tes Doping yang Gagal?

Apakah ada upaya untuk menutupi kasus ini?

Mengapa Badan Anti-Doping Dunia (WADA) tidak melakukan investigasi yang lebih mendalam?

Kasus ini bukan hanya tentang doping.

Ini tentang integritas olahraga, tentang kepercayaan publik, dan tentang keadilan bagi atlet yang bermain bersih.

Jika terbukti bahwa para perenang Tiongkok ini melakukan doping dengan sengaja, maka hukuman yang setimpal harus diberikan.

Sebaliknya, jika mereka benar-benar korban kontaminasi makanan, maka langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat harus diambil untuk mencegah kasus serupa di masa depan.

Namun, satu hal yang pasti: dunia olahraga menunggu jawaban yang jujur dan transparan.

Skandal ini telah mencoreng citra renang Tiongkok dan meninggalkan noda gelap pada integritas olahraga global.

Hanya dengan menggali kebenaranlah, kita dapat memulihkan kepercayaan publik dan memastikan bahwa kompetisi olahraga tetap adil dan setara bagi semua atlet.