## Liga Terkejut: Sikap Rafael Devers Sebelum Transfer ke Giants Tuai Kecaman**Boston, MA** – Dunia Major League Baseball (MLB) kembali diguncang dengan kabar mengejutkan.

Bukan soal transfer mega-bintang Rafael Devers ke San Francisco Giants, melainkan bagaimana sang bintang sendiri menangani situasi pelik sebelum kesepakatan tercapai.

Menurut laporan eksklusif dari Buster Olney, jurnalis senior ESPN, beberapa tim MLB lainnya “terkejut” dan bahkan “muak” dengan taktik negosiasi yang diterapkan oleh Devers dan agennya.

Devers, yang selama ini dikenal sebagai sosok pendiam dan loyal di Fenway Park, dikabarkan memasang harga selangit dalam negosiasi perpanjangan kontrak dengan Boston Red Sox.

Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa Devers menuntut angka yang jauh di atas nilai pasar, bahkan menolak tawaran yang dianggap masuk akal oleh manajemen Red Sox.

“Beberapa eksekutif tim lain merasa Devers bermain terlalu keras,” ungkap Olney dalam laporannya.

“Mereka menganggap tuntutannya tidak realistis dan menunjukkan kurangnya komitmen untuk tetap berada di Boston, kota yang telah membesarkannya.

“Perlu diingat bahwa Devers adalah pilar penting bagi Red Sox selama bertahun-tahun.

Performanya di lapangan, terutama kemampuannya memukul bola dengan keras dan konsisten, telah menjadikannya idola bagi para penggemar.

Namun, sikapnya dalam negosiasi ini menimbulkan tanda tanya besar.

Apakah loyalitas hanya sebatas kata-kata belaka?

Statistik memang berbicara banyak.

Devers mencatatkan *batting average* .

283 dengan 139 *home run* dan 476 *RBI* sepanjang karirnya bersama Red Sox.

Namun, performa individu yang gemilang tidak menjamin pemain berhak menuntut angka yang tidak masuk akal.

Dari sudut pandang pribadi, saya merasa sedikit kecewa dengan sikap Devers.

Sebagai jurnalis yang telah lama mengikuti karirnya, saya selalu mengagumi etos kerjanya dan dedikasinya untuk tim.

Namun, drama negosiasi ini sedikit mencoreng citranya.

Transfer Devers ke Giants memang membuka lembaran baru bagi karirnya.

Ia akan bergabung dengan tim yang tengah berambisi untuk meraih gelar World Series.

Namun, bayangan negatif dari drama negosiasi ini akan terus melekat padanya, setidaknya untuk sementara waktu.

Ke depan, Devers perlu membuktikan bahwa ia layak mendapatkan reputasi sebagai salah satu *third baseman* terbaik di liga.

Ia harus fokus pada permainan di lapangan dan menunjukkan bahwa ia pantas mendapatkan kontrak besar yang ia idam-idamkan.

Sementara itu, Red Sox harus belajar dari pengalaman pahit ini dan berbenah dalam hal negosiasi kontrak dengan para pemain bintangnya.

Liga MLB telah menyaksikan drama yang memalukan.

Sekarang, saatnya bagi Devers dan Red Sox untuk bergerak maju dan membangun masa depan yang lebih baik.