Penggemar UFC Baku Pulang Awal Membuat Jamahal Hill vs Khalil Rountree Jr Terlihat Seperti ‘Pertarungan Apex’

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-24 Kategori: news

## UFC Baku: Kemenangan Hambar Rountree Jr di Arena Sepi**Baku, Azerbaijan** – Khalil Rountree Jr.

Penggemar UFC Baku Pulang Awal Membuat Jamahal Hill vs Khalil Rountree Jr Terlihat Seperti 'Pertarungan Apex'

mungkin pulang membawa kemenangan TKO yang meyakinkan atas Jamahal Hill di UFC Baku, namun gambaran yang tertinggal jauh dari kata memuaskan.

Seperti yang diungkapkan oleh pernyataan yang pedas, “UFC Baku winner Khalil Rountree Jr.

traveled a long way to have his hand raised in a half-empty arena.

.

.

” dan ini adalah realita pahit yang menghantui pertarungan tersebut.

Kemenangan Rountree Jr.

memang tidak bisa diremehkan.

Ia tampil dominan sejak awal, membombardir Hill dengan tendangan dan pukulan keras yang akhirnya membuat wasit menghentikan pertarungan di ronde ketiga.

Statistik menunjukkan keunggulannya yang mencolok: Rountree Jr.

mendaratkan 67 pukulan signifikan dibandingkan 32 milik Hill.

Bahkan, persentase akurasi pukulan Rountree Jr.

mencapai 58%, jauh di atas Hill yang hanya 35%.

Namun, kemenangan ini terasa hambar karena satu alasan utama: penonton yang meninggalkan arena lebih awal.

Gambar yang beredar di media sosial dan laporan dari para jurnalis di lapangan menunjukkan kursi-kursi kosong yang mencolok, terutama menjelang dan selama pertarungan utama.

Banyak yang berspekulasi bahwa penonton, yang mungkin lebih tertarik pada pertarungan lokal atau kurang tertarik pada pertarungan antara Rountree Jr.

dan Hill, memutuskan untuk pulang lebih awal.

Efeknya sangat jelas.

Suasana yang biasanya membara di arena UFC, dengan sorak-sorai dan teriakan dukungan, digantikan oleh keheningan yang canggung.

Rasanya seperti menyaksikan pertarungan di UFC Apex, fasilitas latihan UFC yang terkenal dengan suasananya yang steril dan minim penonton.

Ini tentu saja bukan cara yang ideal untuk merayakan kemenangan besar.

Bagi Rountree Jr.

, yang telah bekerja keras untuk mencapai posisi ini, pengalaman ini pasti mengecewakan.

Bayangkan, Anda terbang ribuan kilometer, mengorbankan waktu dan tenaga, hanya untuk meraih kemenangan di hadapan penonton yang minim dan kurang antusias.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, mengapa UFC memilih Baku sebagai tuan rumah acara ini?

Apakah mereka terlalu optimis dengan potensi pasar Azerbaijan?

Atau apakah ini hanya sebuah eksperimen yang gagal?

Apapun alasannya, UFC perlu mempertimbangkan kembali strategi mereka dalam memilih lokasi acara.

Penting untuk memastikan bahwa pasar yang dipilih memiliki basis penggemar yang kuat dan antusias, serta mampu memberikan dukungan yang memadai bagi para petarung.

Kemenangan Rountree Jr.

di UFC Baku seharusnya menjadi momen perayaan.

Namun, sayangnya, kenangan pahit tentang arena yang sepi akan terus membayangi kemenangan tersebut.

UFC perlu belajar dari pengalaman ini dan memastikan bahwa di masa depan, para petarung mereka mendapatkan dukungan dan apresiasi yang layak mereka dapatkan.